Profil Desa Girimulyo
Ketahui informasi secara rinci Desa Girimulyo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Girimulyo, Kemiri, Purworejo. Jelajahi potensi peternakan kambing etawa, perkebunan cengkeh dan kopi, serta pesona wisata alam Curug Kaliurip yang menjadi pilar ekonomi desa di dataran tinggi Purworejo ini.
- 
                
                
Sentra Peternakan Kambing Etawa
Desa Girimulyo merupakan salah satu pusat pengembangan peternakan Kambing Peranakan Etawa (PE) di Purworejo, yang menjadi sumber utama pendapatan dan modal sosial bagi sebagian besar warganya.
 - 
                
                
Kekayaan Hasil Perkebunan Dataran Tinggi
Berada di lokasi geografis yang tinggi dan subur, desa ini menjadi penghasil komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi seperti cengkeh, kopi, dan kapulaga yang kualitasnya diakui pasar.
 - 
                
                
Potensi Wisata Alam yang Menjanjikan
Keberadaan destinasi alam seperti Curug Kaliurip memberikan potensi besar bagi Desa Girimulyo untuk dikembangkan sebagai desa wisata, yang dapat menciptakan sumber pendapatan baru dan mempromosikan desa secara lebih luas.
 
Desa Girimulyo, yang secara harfiah berarti "gunung mulia", merupakan sebuah desa yang terletak di kawasan dataran tinggi Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Sesuai dengan namanya, desa ini dianugerahi bentang alam perbukitan yang subur dan pemandangan memukau, yang menjadi fondasi bagi struktur ekonomi dan sosial masyarakatnya. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Girimulyo membangun kekuatannya melalui tiga pilar utama: peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) yang telah mengakar, hasil perkebunan dataran tinggi yang melimpah, serta potensi wisata alam tersembunyi yang mulai menggeliat. Kombinasi ketiganya menjadikan Girimulyo sebagai contoh desa mandiri yang berhasil mengoptimalkan anugerah geografisnya.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Girimulyo berada di area perbukitan Menoreh bagian selatan dengan topografi yang curam dan bergelombang. Kondisi ini menjadikan sebagian besar lahannya tidak cocok untuk pertanian padi sawah, melainkan sangat ideal untuk perkebunan tanaman keras dan peternakan. Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Kemiri, luas wilayah Desa Girimulyo yaitu sekitar 4,12 kilometer persegi, menjadikannya salah satu desa terluas di kecamatannya. Lahan desa ini dimanfaatkan untuk permukiman, perkebunan rakyat (tegalan) dan hutan.Adapun batas-batas wilayah Desa Girimulyo ialah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Purbayan
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gunungteges dan Desa Rejosari
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kerep
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Rejowinangun dan Desa Waled
Menurut data kependudukan terbaru dari publikasi "Kecamatan Kemiri dalam Angka" oleh BPS Kabupaten Purworejo, jumlah penduduk Desa Girimulyo tercatat sebanyak 2.780 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk desa ini tergolong rendah, yakni sekitar 675 jiwa per kilometer persegi. Karakteristik ini mencerminkan pola permukiman khas daerah perbukitan, di mana kelompok-kelompok rumah tersebar di antara lahan perkebunan dan hutan, menciptakan ruang hidup yang lapang dan asri.
Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan
Pemerintahan Desa Girimulyo dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bertugas mengoordinasikan perangkat desa untuk menjalankan fungsi pelayanan publik dan pembangunan. Mengingat kondisi geografisnya yang menantang, prioritas utama pembangunan desa secara konsisten difokuskan pada peningkatan kualitas infrastruktur dasar, terutama jalan dan jembatan. Aksesibilitas menjadi kunci untuk membuka isolasi dusun-dusun terpencil dan memperlancar arus ekonomi, khususnya pengangkutan hasil bumi dan ternak ke pasar.Kepala Desa Girimulyo menyatakan bahwa pendekatan partisipatif selalu diutamakan dalam setiap perencanaan. "Setiap tahun melalui Musrenbangdes, kami bersama warga dan BPD memetakan ruas-ruas jalan yang paling mendesak untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Pembangunan infrastruktur di daerah perbukitan seperti kami ini biayanya besar, jadi harus tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan warga," ungkapnya. Selain jalan, pemerintah desa juga aktif mendukung kelompok-kelompok ternak dan tani melalui fasilitasi pelatihan dan akses informasi pasar.
Potensi Ekonomi: Peternakan dan Perkebunan
Tulang punggung utama perekonomian Desa Girimulyo ialah sektor peternakan, khususnya budidaya kambing Peranakan Etawa (PE). Hampir setiap keluarga di desa ini memiliki dan memelihara kambing etawa, baik sebagai usaha utama maupun sampingan. Kondisi alam perbukitan yang kaya akan pakan hijauan menjadi surga bagi perkembangan ternak ini. Kambing etawa dari Girimulyo dikenal memiliki kualitas unggul, baik untuk produksi susu maupun sebagai kambing kontes dan bibitan, yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah per ekor.Keberadaan kelompok-kelompok ternak yang solid menjadi faktor keberhasilan sektor ini. Melalui kelompok, para peternak dapat saling berbagi ilmu tentang teknik pemeliharaan, manajemen pakan, penanganan penyakit, hingga strategi pemasaran. "Di kelompok, kami bisa belajar bersama dan menjual ternak secara kolektif sehingga harganya lebih stabil. Kami juga sering mengikuti pameran dan kontes untuk mempromosikan kualitas kambing dari desa kami," tutur seorang peternak kambing etawa lokal.Di samping peternakan, sektor perkebunan juga memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan warga. Komoditas unggulan yang tumbuh subur di lahan miring Girimulyo antara lain cengkeh, kopi, dan kapulaga. Saat musim panen cengkeh tiba, aroma khasnya akan tercium di sepanjang desa. Kopi jenis robusta juga banyak dibudidayakan dan diolah secara sederhana di tingkat rumah tangga. Komoditas-komoditas ini menjadi semacam tabungan tahunan bagi para petani, yang hasilnya digunakan untuk kebutuhan besar seperti biaya pendidikan anak atau renovasi rumah.
Pengembangan Pariwisata dan UMKM
Selain kekayaan ternak dan hasil kebun, Desa Girimulyo menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa. Salah satu daya tarik utamanya ialah Curug Kaliurip, sebuah air terjun yang masih sangat alami dan terletak di lokasi yang cukup tersembunyi. Keindahan dan kesegaran air terjun ini mulai dikenal oleh masyarakat luas melalui promosi di media sosial. Menyadari potensi ini, pemerintah desa bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat mulai berbenah untuk mengembangkan Curug Kaliurip sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.Pengembangan wisata ini diharapkan dapat menciptakan efek ganda (multiplier effect). "Kami berharap dengan ramainya wisatawan, akan tumbuh warung-warung makan, penjual oleh-oleh, dan jasa pemandu wisata yang dikelola oleh warga lokal. Ini akan menjadi sumber pendapatan baru di luar ternak dan kebun," jelas seorang anggota Pokdarwis.Geliat pariwisata ini juga mendorong pertumbuhan UMKM. Produk olahan susu kambing etawa, seperti sabun susu, kerupuk susu, atau permen susu, mulai dikembangkan sebagai oleh-oleh khas Girimulyo. Demikian pula dengan kopi robusta lokal yang mulai dikemas dengan lebih menarik untuk dijual kepada para pengunjung. UMKM ini, meskipun masih berskala kecil, menunjukkan semangat inovasi warga untuk meningkatkan nilai tambah dari produk lokal mereka.
Kehidupan Sosial dan Infrastruktur
Kehidupan sosial masyarakat Desa Girimulyo sangat dipengaruhi oleh kondisi geografisnya. Pola permukiman yang menyebar menumbuhkan rasa saling ketergantungan dan semangat gotong royong yang kuat. Ketika ada warga yang membangun rumah atau mengadakan hajatan, tetangga sekitar akan datang membantu tanpa diminta.Infrastruktur di Desa Girimulyo terus menunjukkan perbaikan dari tahun ke tahun. Jalan utama yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan sudah beraspal, meskipun di beberapa titik masih sempit dan menanjak tajam. Jaringan listrik sudah menjangkau sebagian besar rumah, namun tantangan masih ada pada akses air bersih di beberapa dusun yang letaknya lebih tinggi, terutama saat musim kemarau. Fasilitas pendidikan dasar (SD) dan kesehatan (Posyandu dan Polindes) sudah tersedia dan aktif melayani masyarakat, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Prospek dan Tantangan di Masa Depan
Desa Girimulyo memiliki masa depan yang menjanjikan jika mampu mengelola potensinya secara terintegrasi. Prospek terbesar terletak pada sinergi antara peternakan, perkebunan, dan pariwisata. Desa ini dapat dikembangkan menjadi destinasi agrowisata dan eduwisata, di mana pengunjung tidak hanya menikmati keindahan Curug Kaliurip, tetapi juga dapat belajar tentang budidaya kambing etawa, proses pemerahan susu, hingga menyangrai kopi secara tradisional.Namun beberapa tantangan signifikan harus dihadapi. Pertama, aksesibilitas menuju lokasi wisata dan beberapa dusun masih perlu ditingkatkan secara masif. Kedua, diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pariwisata dan manajemen UMKM agar mampu memberikan pelayanan yang profesional. Ketiga, mitigasi risiko bencana, khususnya tanah longsor, menjadi sangat penting mengingat topografi desa yang curam.Dengan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial utama, serta kekayaan alam yang melimpah, Desa Girimulyo memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi desa yang maju dan mulia, sesuai dengan arti namanya.
            